Visi : Mewujudkan Moral and Intelektual Integrity Misi : Menertibkan Aqidah, Ibadah dan Akhlak sesuai dengan Tuntunan Rasulullah Mengkaji ilmu pengetahuan dengan kerangka pikir islam
Sabtu, 17 April 2010
DAKWAH KAMPUS IMM UAD
Visi :
Mewujudkan Moral and Intelektual Integrity
Misi :
Menertibkan Aqidah, Ibadah dan Akhlak sesuai dengan Tuntunan Rasulullah
Mengkaji ilmu pengetahuan dengan kerangka pikir islam
Target :
1. Mahasiswa meyakini bahwa menuntut Ilmu itu adalah bentuk ibadah yang semata hanya diperuntukkan untuk Allah
2. Dalam bergaul mahasiswa dapat menjaga hubungannya dengan lawan jenis
3. Terbangun rasa saling membantu antar mahasiswa
4. Hilangnya penyakit Apatisme, Prakmatisme, dan Hedonisme Mahasiswa
5. Meyakini bahwa Ilmu tidak terpisah dari Islam ( Islam Sebagai Ilmu )
Indicator :
1. Dalam mengikuti kuliah mahasiswa tidak mengharap nilai semata akan tetapi Pengetahuan
2. Terjadinya forum – forum diskusi di kampus
3. Meningkatnya kemauan membaca dan menulis
4. Shalat berjamaah, berpakaian syar’i,
5. Secara kuantitas mahasiswa banyak bergabung di organisasi yang ada di UAD
6. Dapat membaca Al qur’an dengan lancar sesuai tuntunan bacaan dan dapat memahami Al Qur’an untuk dijadikan pedoman kehidupan
7. Menjadikan Al Qur’an dan As Sunnah sebagai tolok ukur Ilmu Pengetahuan
Peluang:
1. Rektorat
2. IMM se-UAD
3. BEM/ DPM se-UAD
4. LPSI
5. UKM
6. TAKMIR MESJID KAMPUS
Sasaran Dakwah :
Mahasiswa UAD
Strategi :
Gerakan Jama’ah Dakwah Jama’ah
1. Menempatkan Mahasiswa di Takmir Mesjid Kampus
• Mengadakan Pengkajian – pengkajian di Mesjid Kampus
• Menjadi mu’adzin mesjid kampus
2. Mengoptimalkan Kerja LPSI dengan bantuan Mahasiswa
Pendampingan (AIK,max 1:10) di Study Islam I dan Sertifikasi I
Pendamping adalah mahasiswa yang secara kapabilitas dapat memahami Islam, terutama yang berideologi Muhammadiyah
Peluang :
• Anggota IMM ( FAI, Psikologi, Ekonomi, Sastra, PBII, Hukum, Farmasi, FKM, FTI, MIPA/JPMIPA)
• Mahasiswa yang mumpuni
a. Tugas Pendamping ( max 1: 10 )
• Pendamping bertugas memantau pemahaman terhadap AIK dan Pengamalannya ( Ilmu Amaliyah dan Amal Ilmiyah)
• Menjadi fasilitator (Guru sekaligus Murid ) dalam memahami Islam secara benar
b. Materi Pendampingan: Materi Study Islam dan Sertifikasi
c. Waktu dan tempat : Fleksibel
3. Setiap rapat dilakukan baca Alqur’an beserta artinya dan kultum sebelum rapat dimulai
Metode :
Pendidikan Orang dewasa dengan menjadikan objek sebagai subjek yang aktif ( otak adalah mesin bukan gelas)
Jumat, 16 April 2010
Adab makan dan Minum
ADAB MAKAN DAN MINUM
Ma'dubah atau makan bersama adalah salah satu tradisi hidup bermasyarakat yang sangat baik da perlu dipertahankan, baik yang dilaksanakan dalam acara resmi, seperti dalam resepsi pernikahan, selamatan dll… ataupun yang tidak resmi, seperti waktu bertamu, berkunjung dll…. Sebab dalam unsur kebersamaan inilah terdapat barokah dan saling membarokahi.
"AL-BAROKATU MA'AL-JAMA'AH".
عن أبى هريرة رضى الله عنه، قال رسول الله صلعم طعام الإثنين كافى الثلاثة وطعام الثلاثة كاف الأربعة (متفق عليه)
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda : makanan dua orang bisa mencukupi tiga orang dan makanan tiga orang bisa mencukupi empat orang. (HR. Al-Bukhari & Muslim).
عن ابن عباس عن النبى قال,, البركة تنزل وسط الطعام فكلوا من حافته ولا تأكلوا من وسطة (أبوداود والتزميذى)
Dari Ibnu Abbas dari Rasulullah saw bersabda : Barakah itu turun ditengah-ditengah makanan. Maka makanlah dari tepinya bukan dari tengah-tengahnya. (HR. Abu Daud & Turmidzi).
Dalam pada itu sebagai suatu hal yang dilakukan bersama orang banyak, maka tentu saja ma'dubah itu memiliki tata cara dan adab sopan santun yang harus diperhatikan oleh setiap orang :
FUNGSI MAKANAN DAN MINUMAN.
Hendaknya selalu disadari bahwa makanan dan minuman yang ada didepan kita adalah karunia atau nikmat Allah swt yang harus disyukuri dengan arti yang sebenarnya. Makanan dan minuman bagi seorang Muslim berfungsi sebagai alat untuk menguatkan tubuh, agar bisa BERIBADAH kepada Allah dengan sebaik-baiknya.
قال الله تعالى : كلوا واشربوا هنيئا بما كنتم تعملون (المرسلات : ٤٣)
Allah swt berfirman : Makanlah dan minumlah sepuas hatimu sebagai balasan atas perbuatanmu. (QS. Al-Mursalat 43).
Oleh sebab itu :
- Bacaalah Basmallah sebelum makan / minum dan BERDO'ALAH.
كان النبى صلعم إذا قرب إليه طعام قال بسم الله (أحمد)
Rasulullah kalau didekatkan kepadanya makanan selalu membaca "basmallah". (HR. Ahmad)
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا أكل أحدكم طعاما فليذكراسم الله فإن نسي أن يذكراسم الله فى أوله فليقل بسم الله على أوله وآخره (أبوداود والترميذى)
Jika diantara kalian makan sebuah makanan maka sebutlah "nama Allah" (basmallah) dan jika lupa pada waktu memulainya bacalah do'a (seperti diatas) dengan nama Allah pada awal dan penghabisannya. (HR. Abu Daud dan Turmidzi).
وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقدم كبير القوم فى الكلام والسؤال ويقول كبر كبر (البخارى)
Rasulullah selalu mendahulukan pembesar kaum dalam pembicaraan dan pertanyaan sambil bersabda : "hormatilah yang lebih besar". (HR. Al-Bukhari).
وكان رسول الله إذا قبل أحدا وصافحه لاينزع يده حتى يكون الرجل هوالذي يرسله وكان أطلق الناس وجها وأكثرهم تبسما وإذا أقبل عليه قادم رحب به، وقد قال لعمار لما قدم عليه مرحبا بلطيب المطيب، وإذا سلم عليه مسلم رد التحية بأحسن منها وإذا قدم قادم رحب به أجمل ترحيب وإذا جلس إليه أصحابه يسألهم عن أحوالهم بقوله : كيف أنت ؟ كيف أصبحت ؟ فإذا قال بخير احمد الله، قال له صلى الله عليه وسلم : جعلك الله بخير (البزار والطبرانى والترميذى)
Rasulullah jika menerima seorang dan menjabat tangannya selalu tidak melepaskannya sampai orang itu yang melepaskannya lebih dahulu. Dan beliau paling cerianya manusia, paling banyaknya senyum. Ketika datang kepadanya seseorang, beliau menyambutnya dengan lapang dada. Suatu saat pernah beliau berkata kepada kepada Ammar ketika ia menemuinya, "selamat datang wahai yang penuh kebaikan". Kalau seseorang muslim menyampaikan salam kepadanya, beliau selalu membalasnya dengan yang lebih baik. Kalau datang kepadanya seseorang, beliau menyambut dengan sebaik-baiknya. Dan apabila sahabat-sahabatnya berkumpul bersamanya beliau bertanya tentang keadaan mereka : "Bagaimana kamu? Bagaimana keadaanmu? Jika di jawab "baik-baik" beliau memuji Allah dan berdo'a baginya "semoga Allah selalu melimpahkan kepadamu kebaikan". (HR. Bazzar Thobroni & Turmidzi).
- Pakailah tangan kanan untuk makan / minum. Jangan sekali-kali pakai tangan kiri !
عن أبى هريرة رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أكل أحدكم فليأكل بيمينه فإذا شرب فليشرب بيمينه فإن الشيطان يأكل بشماله ويشرب بشماله (مسلم)
Dari Abu Hurairah : Rasulullah saw bersabda : Jika diantara kalian makan hendaknya makan dengan tangan kanannya dan jika minum hendaknya minum dengan tangan kanannya. Sebab syetan itu makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya. (HR. Muslim).
- Jangan lupa diri …. Sehingga justru makanan dan minuman itu terbalik menjadi sesuatu yang membahayakan kesehatan kita !
قال الله تعالى : كلوا وشربوا ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين (الأعراف ٢١)
Allah swt berfirman : makanlah dan minumlah tapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (Q.S. Al-A'raf 21).
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : كل واشرب والبس وتصدق من غير سرف ولا مخيلة (أبوداود وأحمد)
Rasulullah saw bersabda : Makanlah, minumlah, berpakainlah dan bershadaqahlah dalam batas yang tidak berlebihan dan tidak sombong. (HR Abu Daud & Ahmad).
- Setelah selesai makan, jangan lupa ucapkan HAMDALAH dan BERDO'ALAH kepada Allah swt !!!
MULAI MAKAN BERSAMA.
- Jangan mulai makan / minum sebelum dipersilahkan oleh shohibulhajah atau tuan rumah !
- Silakan lebih dahulu orang-orang tua atau orang yang lebih tinggi derajatnya untuk memulai, sebelum kita mencuci tangan !!!
عن أبى سعيد كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا فرغ من طعام قال الحمد لله الذي أطعمنا وسقانا وجعلنا مسلمين (أحمد)
Dari Abu Sa'id : Rasulullah kalau selesai makan selalu membaca do'a (diatas) segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makanan dan minuman serta menjadikan kami sebagai orang-orang Islam. (HR. Ahmad)
MENGAMBIL NASI DAN LAUK PAUK
- Ambillah nasi dan lauk pauk secukupnya. Jangan terlalu banyak, hingga tak bisa dihabiskan. Tapi jangan terlalu sedikit, hingga terpaksa selesai lebih dahulu, atau mungkin harus menambah berkali-kali !!!
- Bersikaplah yang wajar ketika melihat makanan ! Jangan sampai kelihatan terlalu bernafsu. Tapi juga jangan sampai ada kesan seolah-olah tidak berselera melihat makanan yang tersedia !!!
- Ambillah lauk pauk yang paling dekat dengan tempat kita. Jangan berusaha menjangkau lauk pauk yang jauh, walaupun sangat kita inginkan. Bersikaplah yang wajar, jangan memalukan !!!
- Ambillah lauk pauk sesuai dengan keadaannya. (yang perlu diambil dengan sendok, ambillah dengan sendok. Dan yang cukup dengan tangan, ambillah pakai tangan !).
- Jangan mengambil lauk pauk dengan tangan yang sedang berkelopatan nasi, sehingga mengotori sendok atau piring yang lain !
SANGAT TERCELA DAN TIDAK SOPAN : Hindari sejauh mungkin ………. !!!
- Menghirup minuman sampai menimbulkan bunyi (diserudut), walaupun minuman tersebut masih dalam keadaan panas!
- Mengunyah makanan sambil bercakap-cakap hingga menimbulkan bunyi. Menjijikkan ! Tutup mulut rapat-rapat waktu mengunyah !!!
- Mempergunakan sendok/garpu dengan kasar, hingga beradu dengan piring dan menimbulkan bunyi yang cukup menganggu !!!
- Makan sambil berbicara, terutama di saat mulut penuh makanan !!!
- Minum sambil berdiri, apalagi makan … apalagi sambil jalan !!!
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لايشربن أحدكم قائما (مسلم)
Rasulullah saw bersabda : Jangan sekali-kali diantara kalian minum sampai berdiri. (HR. Muslim)
- Asyik dengan diri sendiri, tidak peduli dengan keadaan sekitar. Nampak sangat bernafsu dan begitu lahap. Memalukan !!!
- Meninggalkan sisa-sisa makanan berceceran di atas piring, disekitar mulut …. Atau diatas meja makan !
عن أنس رضى الله عنه قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أكل طعاما لعق أصابعه الثلاث وقال : إذا سقطت لقمة أحدكم فليأ خذها وليمط عنها الأذى وليأكلها ولايدعها للشيطان، أمرنا أن نسلت القصعة وقال : إنكم لا تدرون فى أي طعامكم البركة (مسلم)
Dari Anas ra. Berkata : Rasulullah kalau makan selalu menjilat ketiga jarinya, kemudian berkata : "Jika ada sebagian makanan diantara kamu jatuh maka ambillah dan bersikanlah kotorannya, lalu makanlah dan jangan membiarkannya untuk syetan". Beliau menyuruh kita untuk membersihkan wadah makanan dan berkata : "sungguh kamu tak pernah tahu dimana letak barokah makanan itu". (HR. Muslim)
- Memonopoli makanan untuk diri sendiri. Tidak mempersilahkan orang lain untuk mengambilnya.
- Bersendawa dengan suara keras. Menjijikkan !!!
- Membersihkan gigi atau mulut tanpa menutupinya dengan tangan yang sebelah lagi !
BAGAIMANA MENJADI TUAN RUMAH
- Usahakan berhenti makan paling akhir. Jangan berhenti sebelum para tamu atau undangan selesai semuanya !!!
- Sering-seringlah mempersilahkan para tamu/undangan untuk menambah nasi atau lauk pauk. Jangan diam saja, atau asyik dengan diri sendiri !!!
- Bicaralah sambil merendahkan diri ketika mempersilahkan para tamu/undangan. Jangan sombong atau sok !!!
- Layani segala kebutuhan mereka sebaik-baiknya dan seramah mungkin. Jangan mengerutkan dahi sedikitpun !!!
Makan dan Minum
Untuk bertahan hidup, manusia perlu makan minum secukupnya. Bagi seorang Muslim, aktifitas makan minum ini hendaknya juga diniatkan sebagai modal beribadah kepada Allah swt. Oleh karena itu, hal-hal berikut hendaklah diperhatikan dengan seksama :
- Hendaklah dipastikan bahwa makanan kita adalah halal, tidak haram dan tidak syubhat.
- Sunnah membasuh tangan sebelum makan dan minum (HR. Muslim, Nasa'i)
- Makan dengan tangan kanan. Makan dengan tangan kiri adalah perbuatan setan. (HR. Muslim, Tirmidzi, Nasa'i)
- Mengawali makan dengan membaca Basmallah (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi)
- Jika pada permulaan makan lupa membaca do'a, hendaklah membaca Bismillahi awwalahu wa aakhirohu (HR. Tirmidzi, Nasa'i)
- Sunnah memulai makan dari makanan yang terdekat (HR. Bukhari)
- Sunnah memuji makanan, dan tidak mencelanya. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i). walaupun masakan kurang enak, sebaiknya tidak diucapkan langsung, untuk menjaga hati pemasaknya. Jika perlu diucapkan untuk perbaikan, pilihlah waktu yang tepat.
- Jika menyukai makanan yang dihidangkan, maka makanlah. Jika tidak suka, tinggalkan (HR. Muslim)
- Sunnah makan dengan berjama'ah. Makan dengan cara berjama'ah akan menambah barakah. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah)
- Makanan yang jatuh hendaklah diambil kembali, mungkin itu yang mengandung barakah (HR. Muslim, Nasa'i)
- Sunnah memulai makan dari pinggir menuju ketengah, karena barakah terletak ditengah (HR. Bukhari, Nasa'i, Ibnu Majah)
- Jika makan berjama'ah, jangan pergi dari tempat makan sebelum yang lain selesai, walaupun sudah kenyang. Jika terpaksa harus pergi, agar minta ijin kepada yang lain. (HR. Ibnu Majah, Baihaqi)
- Hendaknya berniat bahwa makan kita adalah untuk menambah ibadah.
Tradisi intelektual dalam Muhammadiyah (1)
DR. H. Haedar Nashir, M.Si |
Minggu, |
Islam sebagai ajaran dan sejarah peradaban sungguh kaya dengan etos atau tradisi intelektual. Islam bahkan dapat dikatakan sebagai agama kemajuan (din al-hadarah), yang mampu mengubah daerah Yastrib yang pedesaan menjadi kota peradaban (Madinah al-Munawwarah). Ayat Al-Qur’an yang pertama diturunkan dan merupakan titik awal kerisalahan Nabi Muhammad justru tentang “iqra”, yang mengandung pesan sekaligus perintah imperatif kegiatan intelektual. Islam memerintahkan atau mengajak orang beriman untuk berpikir dan mencari ilmu, menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, mengangkat kaum berilmu ke derajat tertinggi. Kegiatan berpikir (iqra, tafakur, dan sejenisnya) bukan hanya diperintahkan Tuhan baik dalam logika naratif (kisah) dan retorik (nadhar) maupun imperatif (iqra‘). Bahkan, dengan tegas Allah menyatakan bahwa mereka yang tidak mau menggunakan akal pikirannya laksana binatang melata (dawâb) di muka bumi ini (Q.s. Al-Anfal [8]: 22).
“Orang yang mencari barang yang hak kebenaran itu perumpamaannya demikian: “Seumpama ada pertemuan antara orang Islam dan orang Kristen, yang beragama Islam membawa Kitab Suci Al-Qur’an dan yang beragama Kristen membawa Kitab Bybel (Perjanjian Lama dan Baru), kemudian kedua kitab suci itu diletakkan di atas meja. Kemudian kedua orang tadi mengosongkan hatinya kembali kosong sebagaimana asal manusia tidak berkeyakinan apapun. Seterusnya bersama-sama mencari kebenaran, mencari tanda bukti yang menunjukkan kebenaran. Demikianlah kalau memang semua itu membutuhkan kebenaran. Akan tetapi sebagian besar dari manusia hanya menurut anggapannya saja, diputuskannya sendiri. Mana kebiasaan yang dimilikinya dianggap benar dan menolak mentah-mentah terhadap lainnya yang bertentangan dengan miliknya.” Kyai Dahlan sebagaimana dituturkan Kyai Hadjid (lo.cit) dalam pengembangan pemikiran kritisnya itu merujuk pada Al-Quran Surat Luqman (ayat ke-21) tentang sikap taklid mengikuti jejak orang-orang terdahulu, Surat Az-Zumar (ayat ke-17 dan ke-18) tentang sikap kritis ulul-albab, dan pernyataan Muhammad Abduh yang menyatakan: “Kebanyakan manusia, mula-mula sudah mempunyai pendirian, setelah itu baru mencari dalil dan tidak mau mencari dalil selain yang sudah cocok dengan keyakinannya dan jarang sekali mereka mencari dalil untuk dipakai dan diyakinkan”, serta pernyataan “manusia itu benci kepada yang tidak diketahuinya”.
|
http://www.muhammadiyah.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1049