Kamis, 21 Oktober 2010

MASTA IMM ZONA 2











MASTA IMM UAD ZONA 2












" Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Surat Al Imran; 104)"












MasTa (Masa Ta'aruf) yaitu suatu komponen awal yang berfungsi untuk mengenalkan dan memasyarakatkan IMM, sekaligus sebagai wahana rekruitmen anggota serta sebagai persiapan perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD).








MasTa IMM UAD Zona 2 ini diselenggarakan oleh IMM Komisariat PB2(Pendidikan Bahasa 2), Komisariat Sastra, Komisariat Bimbingan Konseling, dan Komisariat Hukum pada 16-17 Oktober 2010 bertempat di Kali Biru, Kulonprogo. Denngan mengambil tema " Menumbuhkan Semangat Berorganisasi Demi Terwujudnya Tunas-Tunas Muda Islam yang Progresif", kegiatan ini dapat memberi inovatif, inspirasi, dan motivasi MAHAsiswa pada umumnya dan kader Muhammadiyah pada khususnya demi menunjang aktualisasi peran intelektual dalam membangun peradaban Islam dan Bangsa Indonesia.








Acara yang didukung oleh sekitar 60 peserta, 20 panitia yang solid, dan 6 instruktur dari Korps Instruktur PC Djazman Alkindi ini dinilai sukses. Walaupun kegiatan malam dalam pentas seni malam gagal terwujudkan dikarenakan Allah menghendaki hujan mengguyur untuk mencurahkan nikmatNya. Dengan mengusung basic education outbound, peserta dibekali dengan pelatihan pengorganisasian, managing team, dan kesinergian dalam memecahkan masalah. (-nks-)












Tetap berFASTABIQUL KHOIROT..^_^








Kamis, 20 Mei 2010

Kualiats Mahasiswa UAD yang Substantif antara Cita-cita dan Realita Oleh

5CUAD%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml">

Kualitas Mahasiswa UAD yang Substantif

antara Cita-cita dan Realita

Oleh : Erizal (Ketua Korkom IMM UAD)

Q.S An Nisa’ : 9

Ketika berbicara Mahasiswa maka kita berbicara Pendidikan dan penerus perjuangan peradaban umat manusia, bangsa, dan agama. Pendidikan di tingkat mahasiswa tentu sangat berbeda dengan pendidikan di tingkat siswa – TK, SD, SMP, SMA -, mulai dari arahan, metode dan landasan kemerdekaan berpikir, dan pertimbangan ini harus mencakupi satu sama lainnya.

Seterusnya mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan untuk periode ini akan merecrut lebih kurang 3.000 mahasiswa baru (MABA), dari sekian banyaknya MABA yang di recrut oleh UAD tentunya secara kuantitas jika itu memadai Insya Allah Bangsa dan Agama ini tidak akan pernah putus penerus perjuangan ditambah lagi UAD mempunyai slogan “Moral and Intelektual Integrity” dan diharapkan slogan itu tertanam di diri setiap mahasiswa, serta tidak hanya sebatas slogan dan bahkan muncul di kalangan mahasiswa bahwa “saya kuliah trus kerja" saja, akan tetapi perlu muncul mahasiswa yang merdeka secara pemikiran.

Sekali lagi UAD saat ini harus memperhitungkan secara mendalam terkait MABA yang berjumlah 3.000 orang tersebut, karena 3 tahun belakangan ini belum terlihat kemajuan yang substantif - sebagaimana yang di katakan Prof. Syafi’i Ma’arif “Kemerdekaan Berfikir” - dan berani bermimpi setinggi – tingginya, dua hal tersebut harus dimiliki oleh mahasiswa. Ditambah lagi dengan kondisi keorganisasian mahasiswa putus generasi, dapat diamati dimana pada saat ini tidak banyaknya Mahasiswa yang perhatian terhadap Keorganisasian Mahasiswa, padahal di Organisasi Mahasiswa inilah tempat mereka akan melatih diri baik pola pikirnya terhadap hidup, masyarakat dan bangsa ini serta berani memilih bagaimana memperbaiki Bangsa dan Umat ini.

Sejak awal berdirinya Muhammadiyah 1912 yang lalu K.H. Ahmad Dahlan pendiri organisasi Muhammadiyah yang selanjutnya nama pendiri Muhammadiyah ini di ambil sebagai nama sebuah Universitas ini (UAD) sudah mencanangkan betapa pentingnya pendidikan bagi umat dan bangsa ini, sedikit banyaknya kata Prof.DR.H Syafi’i Ma’arif dalam kata pengantar buku (Reformasi Pendidikan Muhammadiyah Suatu Keniscayaan, editor; Said Tuhuleley) sebagian tokoh Indonesia seperti Ir. Soekarno, Jend. Sudirman, Jend. Sabirin, Soeharto dan Amien Rais pernah merasakan Pendidikan Muhammadiyah. Dan yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah sanggupkah UAD memunculkan kembali tokoh-tokoh yang sebagaimana pernah di didik oleh K.H Ahmad Dahlan ini.

Terkait dengan “Kemerdekaan Berfikir” di UAD belum sepenuhnya mendukung, karena UAD hanya sebatas menilai secara kuantitas sampai saat ini dan belum terlihat ada upaya bagaimana mahasiswa di ajarkan untuk “merdeka”, walaupun pihak rektorat mengatakan bahwa “kami sudah berupaya dan memberikan fasilitas”, nah berkenaan dengan fasilitas, saya melihat ibarat beli gorengan seharusnya Rp. 1.000 mendapatkan 2 buah gorengan akan tetapi karena keangkuhan dan ketidak mengertian kebutuhan mahasiswa hal itu malah sebaliknya uang yang Rp. 1.000 tidak memperoleh 2 buah gorengan malah 1 atau bahkan ½ dari gorengan itu, beginilah kondisinya. Dengan demikian dapat difahami bahwa mahasiswa sudah memenuhi kewajibannya untuk membayar, namun belum menerima haknya selaku mahasiswa yakni menikmati kewajibanya itu.

Kalau kita berbicara terkait mahalnya biaya di UAD, dari tahun ke tahun itu selalu meningkat. Saya sangat bingung untuk apa lagi biaya itu di tingkatkan padahal dari 3 tahun yang lalu sampai sekarang tidak ada perubahan yang substantif, kalau memang UAD ingin memajukan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ini (UAD) maka jangan di lihat secara fisik namun harus substantif yakni kualitas “Kebebasan Berfikir Mahasiswa UAD ” dan harus menghargai pengalaman keilmuan mahasiswa tersebut, serta dosen jangan hanya menganggap ia yang paling benar. Kemudian disinilah peran penting dosen untuk meningkatkan kualitas peserta didik dimana dosen tidak hanya berorientasi memenuhi quota 14 kali pertemuan, namun yang sangat penting adalah orientasi apa yang disampaikan, karena saat ini mata kuliah yang dipelajari itu tidak mempunyai dampak yang signifikan atau substantif terhadap mahasiswa, dan ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memformulasikan secara bersama – sama (Dosen, pejabat kampus dan mahasiswa itu sendiri)

Allah telah menegaskan bahwa kualitas itulah yang terpenting, karena generasi penerus – mahasiswa – tersebut perlu di bekali dan merekalah yang akan melanjutkan estafet perjuangan bangsa ini atau sering kita dengar “pengisi kemerdekaan”, walaupun memang kemerdekaan Indonesia hanya bersifat simbolis dan administratif saja dan kemerdekaan itu belum ada yang ada adalah penjajahan gaya baru (with love and mind). Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa’ : 9

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang – orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraannya)......”

Dari ayat itu yang menjadi nilai substantif adalah kesejahteraan atau kemakmuran generasi penerus, kalau di kaitkan ke dunia pendidikan maka yang di maksud adalah proses yang harus dilakukan oleh lembaga pendidikan itu adalah proses untuk membentuk mahasiswa yang merdeka atau berani memilih mau berperan seperti apa di bumi Allah ini.

Dari beberapa pemahaman yang saya sampaikan dapat kita pahami bahwa banyak sedikit mahasiswa itu tidak menjadi masalah yang menjadi wajib hukumnya adalah kualitas peserta didik dan kualitas peserta didik tidak akan tergantung dengan bagus-tidaknya, baik-buruknya, dan atau canggih tidaknya fasilitas yang disediakan. Namun yang terpenting adalah keikhlasan Dosen, Karyawan dan pejabat kampus untuk mendidik peserta didiknya menjadi manusia yang merdeka. Semua yang saya paparkan bukanlah bermaksud menjatuhkan atau seperti apa, yang pasti adalah UAD adalah milik kita bersama dan mari kita memejukannya secara bersama-sama. Wassalamu’alaikum.

Sabtu, 15 Mei 2010

Kamis, 22 April 2010

Bercermikan pada Ilmu dan Amal

APA ITU PENDIDIKAN?

Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, Pendidikan berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.


Tercengang seketika menerawang nasib pendidikan bangsa ini yang sudah terpaparkan indah di dalam perundang-undangan yang di sahkan oleh Badan Hukum Negara Indonesia tercinta ini. Pendidikan yang akan melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas demi melanjutkan hajat hidup Bangsa indonesia, kini hanya dapat dinikmati segelintir orang saja. Memang banyak sekolah murah yang telah digalakkan pemerintah, akan tetapi dari sini dapat kita tilik seberapa mewahkah dan layakkah sekolah itu? Sepantasnya bersekolah adalah kewajiban yang gratis yang diberikan oleh Penanggung jawab Hidup rakyat Indonesia sebagai generasi penentu dan penerus masa depan bangsa ini. Akan tetapi, apa di kata, sebuah istilah mewah tentang "Sekolah Gratis" yang berkualitas hanya angan-angan yang tak berharga. Setidaknya akan ada dan muncul lagi pendidikan di masa kolonial Belanda dimana ada diskriminasi kelas dalam pendidikan. Berlomba-lombalah kini sekolah Internasional. Janji manis dan lobi pemerintah dengan mengharuskan para guru untuk menyusun sertifikasi sebagai penentu kualitas keprofesiannya seperti hangat-hangat tahi ayam. Tak ada gunanya jika itu merupakan ukuran kualitas dan keprofesionalan melainkan hanyalah tuntutan atau prasyarat untuk kenaikan gaji/ strata/ untuk dianggap berkualitas. Guru yang baik dan berkualitas jika ia tidak hanya mengejar gaji dan kedudukan, akan tetapi ia yang telah mencetak generasi bangsa yang bermoral baik, berbudi pekerti mulia, dan mengamalkan semua ilmu yang telah didapatnya ke dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat, dan bangsa.
Definisi Pendidikan Menurut Prespektif Muhammadiyah
Ilmu yang bertujuan untuk mencerdaskan ummat dan bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.

atau sering di singkat :
Cerdas + mencerdaskan + Akhlak (moral) + Bersedia Berjuang Untuk Kemajuan Masyarakat

Pendidikan berstandar Negeri yang selama ini adalah pendidikan yang mengadopsi pendidikan gaya barat. Praktek pendidikan zaman kolonial Belanda ditujukan untuk mengembangkan kemampuan penduduk pribumi secepat-cepatnya melalui pendidikan Barat. Diharapkan praktek pendidikan Barat ini akan bisa mempersiapkan kaum pribumi menjadi kelas menengah baru yang mampu menjabat sebagai "pangreh praja". Yang pada akhirnya akan melahirkan para pemuda yang siap digunakan untuk kepentingan penjajah dan penyebaran budaya barat. Dengan bercermin pada pendidikan saat itu, kita bisa melihat ada kemiripan diantara Pendidikan zaman kolonial dan Pendidikan zaman globalisasi sekarang ini, dimana unsur baratlah ayng kemungkinan besar akan ditanamkan. Pendidikan berstandar Internasional yang telah diselenggarakan oleh beberapa Sekolah-sekolah Negeri Unggulan merupakan salah satu gebrakan dari anggapan tingkat kualitas Pendidikan Indonesia. Akan tetapi banyak muncul pertanyaan dari kaum bawah yang tak sedikit pula memiliki generasi cerdas tapi merasa tak pantas bersekolah yang bertaraf Internasional yang berfasilitas yang hanya bisa dijangkau oleh anak-anak kelas atas. Mereka harus membayar uang yang pantas, yang seragam dengan kaum atas tanpa ada dispensasi atau pengurangan biaya.


APAKAH INI PENDIDIKAN YANG BAIK YANG SESUNGGUHNYA???

Tercermin dan tercerita dari seorang dosen bahasa Inggris di kampus penulis yang sungguh mulia hatinya. Beliau berpesan bahwa sebagai seorang guru kita harus menjadi seorang guru yang disukai oeeh muridnya karena motivasi dan wawasannya, dimana tak hanya ilmu pengetahuan yang kita transfer akan tetapi kita juga harus bisa menyadarkan mereka tentang kehidupan ini, tujuan hidup ini, tentang ilmu yang dicari, dan tujuan mencari ilmu itu, serta dapat memotivasi kepada murid-muridnya bahwa ilmu itu harus menjadi amal kita, untuk agama, sesama, masyarakat, dan bangsa.
Jika semua guru mengajarkan ilmu yang amaliah untuk amal yang ilmiah seperti apa yang telah diinginkan oleh seorang dosen tersebut niscahya pendidikan Negara ini tidak hanya menciptakan generasi yang cerdas akan tetapi generasi yang gemar beramal dalam ilmunya dan gemar mencari ilmu untuk diamalkan. Muhammadiyah yang merupakan organisasi sosial, edukatif, dan agamis merupakan salah asatu pilar yang pantas untuk menciptakan generasi bangsa yang cerdas, berakhlak mulia, dan bermoral dalam pendidikannya.
Dan bagaimana Pendidikan Yang baik itu????
bersambung

Yogyakarta, 23 April 2010

Sabtu, 17 April 2010

DAKWAH KAMPUS IMM UAD

DAKWAH KAMPUS IMM UAD
Visi :
Mewujudkan Moral and Intelektual Integrity
Misi :
Menertibkan Aqidah, Ibadah dan Akhlak sesuai dengan Tuntunan Rasulullah
Mengkaji ilmu pengetahuan dengan kerangka pikir islam
Target :
1. Mahasiswa meyakini bahwa menuntut Ilmu itu adalah bentuk ibadah yang semata hanya diperuntukkan untuk Allah
2. Dalam bergaul mahasiswa dapat menjaga hubungannya dengan lawan jenis
3. Terbangun rasa saling membantu antar mahasiswa
4. Hilangnya penyakit Apatisme, Prakmatisme, dan Hedonisme Mahasiswa
5. Meyakini bahwa Ilmu tidak terpisah dari Islam ( Islam Sebagai Ilmu )
Indicator :
1. Dalam mengikuti kuliah mahasiswa tidak mengharap nilai semata akan tetapi Pengetahuan
2. Terjadinya forum – forum diskusi di kampus
3. Meningkatnya kemauan membaca dan menulis
4. Shalat berjamaah, berpakaian syar’i,
5. Secara kuantitas mahasiswa banyak bergabung di organisasi yang ada di UAD
6. Dapat membaca Al qur’an dengan lancar sesuai tuntunan bacaan dan dapat memahami Al Qur’an untuk dijadikan pedoman kehidupan
7. Menjadikan Al Qur’an dan As Sunnah sebagai tolok ukur Ilmu Pengetahuan
Peluang:
1. Rektorat
2. IMM se-UAD
3. BEM/ DPM se-UAD
4. LPSI
5. UKM
6. TAKMIR MESJID KAMPUS
Sasaran Dakwah :
Mahasiswa UAD
Strategi :
Gerakan Jama’ah Dakwah Jama’ah
1. Menempatkan Mahasiswa di Takmir Mesjid Kampus
• Mengadakan Pengkajian – pengkajian di Mesjid Kampus
• Menjadi mu’adzin mesjid kampus
2. Mengoptimalkan Kerja LPSI dengan bantuan Mahasiswa
 Pendampingan (AIK,max 1:10) di Study Islam I dan Sertifikasi I
 Pendamping adalah mahasiswa yang secara kapabilitas dapat memahami Islam, terutama yang berideologi Muhammadiyah
Peluang :
• Anggota IMM ( FAI, Psikologi, Ekonomi, Sastra, PBII, Hukum, Farmasi, FKM, FTI, MIPA/JPMIPA)
• Mahasiswa yang mumpuni
a. Tugas Pendamping ( max 1: 10 )
• Pendamping bertugas memantau pemahaman terhadap AIK dan Pengamalannya ( Ilmu Amaliyah dan Amal Ilmiyah)
• Menjadi fasilitator (Guru sekaligus Murid ) dalam memahami Islam secara benar
b. Materi Pendampingan: Materi Study Islam dan Sertifikasi
c. Waktu dan tempat : Fleksibel
3. Setiap rapat dilakukan baca Alqur’an beserta artinya dan kultum sebelum rapat dimulai
Metode :
Pendidikan Orang dewasa dengan menjadikan objek sebagai subjek yang aktif ( otak adalah mesin bukan gelas)

Jumat, 16 April 2010

Adab makan dan Minum

ADAB MAKAN DAN MINUM

Ma'dubah atau makan bersama adalah salah satu tradisi hidup bermasyarakat yang sangat baik da perlu dipertahankan, baik yang dilaksanakan dalam acara resmi, seperti dalam resepsi pernikahan, selamatan dll… ataupun yang tidak resmi, seperti waktu bertamu, berkunjung dll…. Sebab dalam unsur kebersamaan inilah terdapat barokah dan saling membarokahi.

"AL-BAROKATU MA'AL-JAMA'AH".

عن أبى هريرة رضى الله عنه، قال رسول الله صلعم طعام الإثنين كافى الثلاثة وطعام الثلاثة كاف الأربعة (متفق عليه)

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda : makanan dua orang bisa mencukupi tiga orang dan makanan tiga orang bisa mencukupi empat orang. (HR. Al-Bukhari & Muslim).

عن ابن عباس عن النبى قال,, البركة تنزل وسط الطعام فكلوا من حافته ولا تأكلوا من وسطة (أبوداود والتزميذى)

Dari Ibnu Abbas dari Rasulullah saw bersabda : Barakah itu turun ditengah-ditengah makanan. Maka makanlah dari tepinya bukan dari tengah-tengahnya. (HR. Abu Daud & Turmidzi).

Dalam pada itu sebagai suatu hal yang dilakukan bersama orang banyak, maka tentu saja ma'dubah itu memiliki tata cara dan adab sopan santun yang harus diperhatikan oleh setiap orang :

FUNGSI MAKANAN DAN MINUMAN.

Hendaknya selalu disadari bahwa makanan dan minuman yang ada didepan kita adalah karunia atau nikmat Allah swt yang harus disyukuri dengan arti yang sebenarnya. Makanan dan minuman bagi seorang Muslim berfungsi sebagai alat untuk menguatkan tubuh, agar bisa BERIBADAH kepada Allah dengan sebaik-baiknya.

قال الله تعالى : كلوا واشربوا هنيئا بما كنتم تعملون (المرسلات : ٤٣)

Allah swt berfirman : Makanlah dan minumlah sepuas hatimu sebagai balasan atas perbuatanmu. (QS. Al-Mursalat 43).

Oleh sebab itu :

- Bacaalah Basmallah sebelum makan / minum dan BERDO'ALAH.

كان النبى صلعم إذا قرب إليه طعام قال بسم الله (أحمد)

Rasulullah kalau didekatkan kepadanya makanan selalu membaca "basmallah". (HR. Ahmad)

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا أكل أحدكم طعاما فليذكراسم الله فإن نسي أن يذكراسم الله فى أوله فليقل بسم الله على أوله وآخره (أبوداود والترميذى)

Jika diantara kalian makan sebuah makanan maka sebutlah "nama Allah" (basmallah) dan jika lupa pada waktu memulainya bacalah do'a (seperti diatas) dengan nama Allah pada awal dan penghabisannya. (HR. Abu Daud dan Turmidzi).

وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقدم كبير القوم فى الكلام والسؤال ويقول كبر كبر (البخارى)

Rasulullah selalu mendahulukan pembesar kaum dalam pembicaraan dan pertanyaan sambil bersabda : "hormatilah yang lebih besar". (HR. Al-Bukhari).

وكان رسول الله إذا قبل أحدا وصافحه لاينزع يده حتى يكون الرجل هوالذي يرسله وكان أطلق الناس وجها وأكثرهم تبسما وإذا أقبل عليه قادم رحب به، وقد قال لعمار لما قدم عليه مرحبا بلطيب المطيب، وإذا سلم عليه مسلم رد التحية بأحسن منها وإذا قدم قادم رحب به أجمل ترحيب وإذا جلس إليه أصحابه يسألهم عن أحوالهم بقوله : كيف أنت ؟ كيف أصبحت ؟ فإذا قال بخير احمد الله، قال له صلى الله عليه وسلم : جعلك الله بخير (البزار والطبرانى والترميذى)

Rasulullah jika menerima seorang dan menjabat tangannya selalu tidak melepaskannya sampai orang itu yang melepaskannya lebih dahulu. Dan beliau paling cerianya manusia, paling banyaknya senyum. Ketika datang kepadanya seseorang, beliau menyambutnya dengan lapang dada. Suatu saat pernah beliau berkata kepada kepada Ammar ketika ia menemuinya, "selamat datang wahai yang penuh kebaikan". Kalau seseorang muslim menyampaikan salam kepadanya, beliau selalu membalasnya dengan yang lebih baik. Kalau datang kepadanya seseorang, beliau menyambut dengan sebaik-baiknya. Dan apabila sahabat-sahabatnya berkumpul bersamanya beliau bertanya tentang keadaan mereka : "Bagaimana kamu? Bagaimana keadaanmu? Jika di jawab "baik-baik" beliau memuji Allah dan berdo'a baginya "semoga Allah selalu melimpahkan kepadamu kebaikan". (HR. Bazzar Thobroni & Turmidzi).

- Pakailah tangan kanan untuk makan / minum. Jangan sekali-kali pakai tangan kiri !

عن أبى هريرة رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أكل أحدكم فليأكل بيمينه فإذا شرب فليشرب بيمينه فإن الشيطان يأكل بشماله ويشرب بشماله (مسلم)

Dari Abu Hurairah : Rasulullah saw bersabda : Jika diantara kalian makan hendaknya makan dengan tangan kanannya dan jika minum hendaknya minum dengan tangan kanannya. Sebab syetan itu makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya. (HR. Muslim).

- Jangan lupa diri …. Sehingga justru makanan dan minuman itu terbalik menjadi sesuatu yang membahayakan kesehatan kita !

قال الله تعالى : كلوا وشربوا ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين (الأعراف ٢١)

Allah swt berfirman : makanlah dan minumlah tapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (Q.S. Al-A'raf 21).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : كل واشرب والبس وتصدق من غير سرف ولا مخيلة (أبوداود وأحمد)

Rasulullah saw bersabda : Makanlah, minumlah, berpakainlah dan bershadaqahlah dalam batas yang tidak berlebihan dan tidak sombong. (HR Abu Daud & Ahmad).

- Setelah selesai makan, jangan lupa ucapkan HAMDALAH dan BERDO'ALAH kepada Allah swt !!!

MULAI MAKAN BERSAMA.

- Jangan mulai makan / minum sebelum dipersilahkan oleh shohibulhajah atau tuan rumah !

- Silakan lebih dahulu orang-orang tua atau orang yang lebih tinggi derajatnya untuk memulai, sebelum kita mencuci tangan !!!

عن أبى سعيد كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا فرغ من طعام قال الحمد لله الذي أطعمنا وسقانا وجعلنا مسلمين (أحمد)

Dari Abu Sa'id : Rasulullah kalau selesai makan selalu membaca do'a (diatas) segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makanan dan minuman serta menjadikan kami sebagai orang-orang Islam. (HR. Ahmad)

MENGAMBIL NASI DAN LAUK PAUK

- Ambillah nasi dan lauk pauk secukupnya. Jangan terlalu banyak, hingga tak bisa dihabiskan. Tapi jangan terlalu sedikit, hingga terpaksa selesai lebih dahulu, atau mungkin harus menambah berkali-kali !!!

- Bersikaplah yang wajar ketika melihat makanan ! Jangan sampai kelihatan terlalu bernafsu. Tapi juga jangan sampai ada kesan seolah-olah tidak berselera melihat makanan yang tersedia !!!

- Ambillah lauk pauk yang paling dekat dengan tempat kita. Jangan berusaha menjangkau lauk pauk yang jauh, walaupun sangat kita inginkan. Bersikaplah yang wajar, jangan memalukan !!!

- Ambillah lauk pauk sesuai dengan keadaannya. (yang perlu diambil dengan sendok, ambillah dengan sendok. Dan yang cukup dengan tangan, ambillah pakai tangan !).

- Jangan mengambil lauk pauk dengan tangan yang sedang berkelopatan nasi, sehingga mengotori sendok atau piring yang lain !

SANGAT TERCELA DAN TIDAK SOPAN : Hindari sejauh mungkin ………. !!!

- Menghirup minuman sampai menimbulkan bunyi (diserudut), walaupun minuman tersebut masih dalam keadaan panas!

- Mengunyah makanan sambil bercakap-cakap hingga menimbulkan bunyi. Menjijikkan ! Tutup mulut rapat-rapat waktu mengunyah !!!

- Mempergunakan sendok/garpu dengan kasar, hingga beradu dengan piring dan menimbulkan bunyi yang cukup menganggu !!!

- Makan sambil berbicara, terutama di saat mulut penuh makanan !!!

- Minum sambil berdiri, apalagi makan … apalagi sambil jalan !!!

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لايشربن أحدكم قائما (مسلم)

Rasulullah saw bersabda : Jangan sekali-kali diantara kalian minum sampai berdiri. (HR. Muslim)

- Asyik dengan diri sendiri, tidak peduli dengan keadaan sekitar. Nampak sangat bernafsu dan begitu lahap. Memalukan !!!

- Meninggalkan sisa-sisa makanan berceceran di atas piring, disekitar mulut …. Atau diatas meja makan !

عن أنس رضى الله عنه قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أكل طعاما لعق أصابعه الثلاث وقال : إذا سقطت لقمة أحدكم فليأ خذها وليمط عنها الأذى وليأكلها ولايدعها للشيطان، أمرنا أن نسلت القصعة وقال : إنكم لا تدرون فى أي طعامكم البركة (مسلم)

Dari Anas ra. Berkata : Rasulullah kalau makan selalu menjilat ketiga jarinya, kemudian berkata : "Jika ada sebagian makanan diantara kamu jatuh maka ambillah dan bersikanlah kotorannya, lalu makanlah dan jangan membiarkannya untuk syetan". Beliau menyuruh kita untuk membersihkan wadah makanan dan berkata : "sungguh kamu tak pernah tahu dimana letak barokah makanan itu". (HR. Muslim)

- Memonopoli makanan untuk diri sendiri. Tidak mempersilahkan orang lain untuk mengambilnya.

- Bersendawa dengan suara keras. Menjijikkan !!!

- Membersihkan gigi atau mulut tanpa menutupinya dengan tangan yang sebelah lagi !

BAGAIMANA MENJADI TUAN RUMAH

- Usahakan berhenti makan paling akhir. Jangan berhenti sebelum para tamu atau undangan selesai semuanya !!!

- Sering-seringlah mempersilahkan para tamu/undangan untuk menambah nasi atau lauk pauk. Jangan diam saja, atau asyik dengan diri sendiri !!!

- Bicaralah sambil merendahkan diri ketika mempersilahkan para tamu/undangan. Jangan sombong atau sok !!!

- Layani segala kebutuhan mereka sebaik-baiknya dan seramah mungkin. Jangan mengerutkan dahi sedikitpun !!!

Makan dan Minum

Untuk bertahan hidup, manusia perlu makan minum secukupnya. Bagi seorang Muslim, aktifitas makan minum ini hendaknya juga diniatkan sebagai modal beribadah kepada Allah swt. Oleh karena itu, hal-hal berikut hendaklah diperhatikan dengan seksama :

  1. Hendaklah dipastikan bahwa makanan kita adalah halal, tidak haram dan tidak syubhat.
  2. Sunnah membasuh tangan sebelum makan dan minum (HR. Muslim, Nasa'i)
  3. Makan dengan tangan kanan. Makan dengan tangan kiri adalah perbuatan setan. (HR. Muslim, Tirmidzi, Nasa'i)
  4. Mengawali makan dengan membaca Basmallah (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi)
  5. Jika pada permulaan makan lupa membaca do'a, hendaklah membaca Bismillahi awwalahu wa aakhirohu (HR. Tirmidzi, Nasa'i)
  6. Sunnah memulai makan dari makanan yang terdekat (HR. Bukhari)
  7. Sunnah memuji makanan, dan tidak mencelanya. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i). walaupun masakan kurang enak, sebaiknya tidak diucapkan langsung, untuk menjaga hati pemasaknya. Jika perlu diucapkan untuk perbaikan, pilihlah waktu yang tepat.
  8. Jika menyukai makanan yang dihidangkan, maka makanlah. Jika tidak suka, tinggalkan (HR. Muslim)
  9. Sunnah makan dengan berjama'ah. Makan dengan cara berjama'ah akan menambah barakah. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah)
  10. Makanan yang jatuh hendaklah diambil kembali, mungkin itu yang mengandung barakah (HR. Muslim, Nasa'i)
  11. Sunnah memulai makan dari pinggir menuju ketengah, karena barakah terletak ditengah (HR. Bukhari, Nasa'i, Ibnu Majah)
  12. Jika makan berjama'ah, jangan pergi dari tempat makan sebelum yang lain selesai, walaupun sudah kenyang. Jika terpaksa harus pergi, agar minta ijin kepada yang lain. (HR. Ibnu Majah, Baihaqi)
  13. Hendaknya berniat bahwa makan kita adalah untuk menambah ibadah.