Kamis, 22 April 2010

Bercermikan pada Ilmu dan Amal

APA ITU PENDIDIKAN?

Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, Pendidikan berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.


Tercengang seketika menerawang nasib pendidikan bangsa ini yang sudah terpaparkan indah di dalam perundang-undangan yang di sahkan oleh Badan Hukum Negara Indonesia tercinta ini. Pendidikan yang akan melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas demi melanjutkan hajat hidup Bangsa indonesia, kini hanya dapat dinikmati segelintir orang saja. Memang banyak sekolah murah yang telah digalakkan pemerintah, akan tetapi dari sini dapat kita tilik seberapa mewahkah dan layakkah sekolah itu? Sepantasnya bersekolah adalah kewajiban yang gratis yang diberikan oleh Penanggung jawab Hidup rakyat Indonesia sebagai generasi penentu dan penerus masa depan bangsa ini. Akan tetapi, apa di kata, sebuah istilah mewah tentang "Sekolah Gratis" yang berkualitas hanya angan-angan yang tak berharga. Setidaknya akan ada dan muncul lagi pendidikan di masa kolonial Belanda dimana ada diskriminasi kelas dalam pendidikan. Berlomba-lombalah kini sekolah Internasional. Janji manis dan lobi pemerintah dengan mengharuskan para guru untuk menyusun sertifikasi sebagai penentu kualitas keprofesiannya seperti hangat-hangat tahi ayam. Tak ada gunanya jika itu merupakan ukuran kualitas dan keprofesionalan melainkan hanyalah tuntutan atau prasyarat untuk kenaikan gaji/ strata/ untuk dianggap berkualitas. Guru yang baik dan berkualitas jika ia tidak hanya mengejar gaji dan kedudukan, akan tetapi ia yang telah mencetak generasi bangsa yang bermoral baik, berbudi pekerti mulia, dan mengamalkan semua ilmu yang telah didapatnya ke dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat, dan bangsa.
Definisi Pendidikan Menurut Prespektif Muhammadiyah
Ilmu yang bertujuan untuk mencerdaskan ummat dan bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.

atau sering di singkat :
Cerdas + mencerdaskan + Akhlak (moral) + Bersedia Berjuang Untuk Kemajuan Masyarakat

Pendidikan berstandar Negeri yang selama ini adalah pendidikan yang mengadopsi pendidikan gaya barat. Praktek pendidikan zaman kolonial Belanda ditujukan untuk mengembangkan kemampuan penduduk pribumi secepat-cepatnya melalui pendidikan Barat. Diharapkan praktek pendidikan Barat ini akan bisa mempersiapkan kaum pribumi menjadi kelas menengah baru yang mampu menjabat sebagai "pangreh praja". Yang pada akhirnya akan melahirkan para pemuda yang siap digunakan untuk kepentingan penjajah dan penyebaran budaya barat. Dengan bercermin pada pendidikan saat itu, kita bisa melihat ada kemiripan diantara Pendidikan zaman kolonial dan Pendidikan zaman globalisasi sekarang ini, dimana unsur baratlah ayng kemungkinan besar akan ditanamkan. Pendidikan berstandar Internasional yang telah diselenggarakan oleh beberapa Sekolah-sekolah Negeri Unggulan merupakan salah satu gebrakan dari anggapan tingkat kualitas Pendidikan Indonesia. Akan tetapi banyak muncul pertanyaan dari kaum bawah yang tak sedikit pula memiliki generasi cerdas tapi merasa tak pantas bersekolah yang bertaraf Internasional yang berfasilitas yang hanya bisa dijangkau oleh anak-anak kelas atas. Mereka harus membayar uang yang pantas, yang seragam dengan kaum atas tanpa ada dispensasi atau pengurangan biaya.


APAKAH INI PENDIDIKAN YANG BAIK YANG SESUNGGUHNYA???

Tercermin dan tercerita dari seorang dosen bahasa Inggris di kampus penulis yang sungguh mulia hatinya. Beliau berpesan bahwa sebagai seorang guru kita harus menjadi seorang guru yang disukai oeeh muridnya karena motivasi dan wawasannya, dimana tak hanya ilmu pengetahuan yang kita transfer akan tetapi kita juga harus bisa menyadarkan mereka tentang kehidupan ini, tujuan hidup ini, tentang ilmu yang dicari, dan tujuan mencari ilmu itu, serta dapat memotivasi kepada murid-muridnya bahwa ilmu itu harus menjadi amal kita, untuk agama, sesama, masyarakat, dan bangsa.
Jika semua guru mengajarkan ilmu yang amaliah untuk amal yang ilmiah seperti apa yang telah diinginkan oleh seorang dosen tersebut niscahya pendidikan Negara ini tidak hanya menciptakan generasi yang cerdas akan tetapi generasi yang gemar beramal dalam ilmunya dan gemar mencari ilmu untuk diamalkan. Muhammadiyah yang merupakan organisasi sosial, edukatif, dan agamis merupakan salah asatu pilar yang pantas untuk menciptakan generasi bangsa yang cerdas, berakhlak mulia, dan bermoral dalam pendidikannya.
Dan bagaimana Pendidikan Yang baik itu????
bersambung

Yogyakarta, 23 April 2010